Tembuk
Ramalan
Zainal hasan
“Tembuk Ramalan berjejer sepanjang jalan yang
mengantarkan hidung belang mencarinya “
Pagi yang cerah, matahari mulai
bersinar, bunga mulai bermekaran menyambut gembira kedatangan matahari.jalan
raya mulai rame semuanya beraktifitas, melihat teman-teman semua kuliah masuk
pagi dengan rambut berkilau dan wajah bersinar mengantarkan semangat kuliah
pagi. Pada waktu itu aku berdiri di atas kos sambil mellihat dan sambir
berfikir, karena bagiku melihat sangat sulit untuk melihat kepribadianku dan
berfikir apakah ada perubhan sedikit meskipun setetes air yang berning dari
kemarin. lama berdiri di atas kos hp berbunyi di dalam kamar aku langsung angkat ternyata temanku nelvon.
“
Man sekarang ada pratikum dasar agronomi tentang pemanenan !” Ujarnya padaku
“
Waduh..Iya tah ? jawbanku
“
Iya..gak tawu panas hari dan bulan ramadhan sekarang mawu melakukan pratikum
pemanenan. Nanti habis pratikum ikut ke kamal? “
“
iya panas banget..oke”
Karena setiap hari bersama dia, aku
tak pernah menolak di ajak kemana. 30 menit dari menelvonku ada pratikum, aku segera belajar
mengisi kekosongan waktu sambil menunggu berangakat pratikum meskipun matahari
memancarkan cahaya yang hangat dan posisi berada di atas kepala. Semangat tidak
boleh kalah dengan teman yang masuk pagi dengan berbagai cara.. Anak pertanian
tidak boleh mengenal panas kata mahasiswa
pertanian.wkwk
Meskipun mulut berkata tidak kenal panas tapi hati tidak
bisa di bohongi untuk mengatakan panas tapi tak bisa di ungkapkan karena
terhalang oleh pemilihan.aku turun dari
kost dan menunggu temanku datang sambil duduk di depan toko menikmati
mantapnya wifi gratis. Tidak lama menunggu temanku datang sudah telat 3 menit pratikum.perjalanan
ke kampus sambil berbincang dengan temanku.
“
Tidur terus y,,? “pertanyaanku
“
Tidak, Tidur kan ibadah juga Bro,,” jawabanya
“
Iya sih,, Tapi kalau tidur terus tidak juga,, Nanti mawu ngapain k kamal ?”
pertanyaanku
“
Mawu beli lampu kamar “ jawabanya
Sudah tiba di labotarium kampus melihat teman” sudah tidak
ada di parkiran nampaknya mereka sudah berada di utara lab/ lapang. Aku
buru-buru turun sepeda tidak menunggu temanku yang masih cari temapat
parkir.untungnya apsrakku baik dan langsung mengikuti pre test. 2 jam berlalu
ahirnya paratikum selesai tinggal bauat laporan di kumpulkan minggu depan.
Kemudian aku bersama temanku pulang
kos untuk mandi dan sholat, setelah
selesai langsung ikut temanku membeli lampu. Ketika sampai di toko elektronik
kamal langsung membeli lampu setelah itu jalan-jalan ke pelabuhan timur kamal
ternyata aku melihat tembuk ramal berjejer dan sedang di jual.
“
Lihat tembuk ramalan itu ! “
“
Apa ? dimana ada tembuk ramalan ? ”
“
ini man, masak kamu gak melihatnya?
“
Mana aku tidak melihatnya.” Coba tunjukkan tembuk ramalan itu ?”
Temanku
penasaran di suruh tunjukkan dimana ada
tembuk ramalan disini gitu. Tapi aku tidak kasih tawu dulu biar tambah
penasaran, karena temanku penasaran banget aku langsung kasih tawu bahwa tembuk
ramal itu. Tempat makan buka ramdhan di kamal ketika di kasih tawu temanku tidak penasaran membuat temanku
ketawa,di kirain sekumpulan tanah yang berada di pinggir jalan..wkwkwk
Dari Segi ekonomi mereka terpaksa
buka karena tidak ada pemasukan setiap harinya yang mana mereka setiap hari
sudah terbiasa mendapatkan penghasilan malah mereka tidak ada pemasukan sama
sekali yang ada hanya pengeluaran yang banyak apalagi di bulan puasa ini semua
kebutuan pokok sampai kebutuhan tersier semua naik.
Dari segi agama mereka sudah salah
besar buka tempat makan di siang hari karena bisa menimbulkan godaan besar bagi
orang yang puasa.apalagi orang yang gak tahan godaan pasti akan masuk ke dalam
tembuk tersebut..yang saya herankan penjual itu tetap puasa meskipun mereka berjualan. Apa
gunanya penjual itu bepuasa menahan
makan dan minum 1 hari penuh tapi mereka melakukan seperti itu puasa mereka
tidak terima dan di tambah dosa orang yg lagi puasa di siang hari di tempat
itu.
Kalau alasan mereka hanya tidak ada
pemasukan di bulan suci ini, mereka kan bisa bekerja selain buka tempat makan
di siang hari, berjualan jajan dan menu
buka puasa di pasar karena rizki seorang pasti ada meskipun sedikit asal
bekerja. Allah itu Maha Pemberi Rizki #AgribisnisUTM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar