Jumat, 09 Maret 2018

Bagaiman bisnis Yang Etis.



Bagaimana Bisnis Yang Etis?
(Zainal Hasan/Agribisnis/UTM)

Sebenarnya apakah yang dimaksud perilaku etis itu ? Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik
dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai -nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Dengan kata lain, perilaku etis merupakan perilaku yang mencerminkan keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yangbenar da baik. Perilaku tidak etis adalah perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial dianggap salah atau buruk. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi (Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2007).
Menurut Ernest dan Young berpendapat bahwa perusahaan memiliki 4 tanggung jawab yang utama yaitu terhadap karyawan, konsumen, masyarakat, dan lingkungan, keempat tersebut dapat menjadi dasar dalam melakukan kegiatan bisnis yang etis.
Menurut Ambadar (2008), bahwa suatu bisnis yang menyusun kerangka kerja yang etis dan kokoh dapat membantu manajer dan karyawan untuk menghadapi suatu masalah di lingkungan persahaan, dan apabila menerapkan perilaku etis maka aman dari gangguan lingkungan sekitar sehingga dapat beroprasi dengan lancar.
Ada beberapa cara dalam melakukan kegiatan bisnis yang etis sebagai berikut:
·         Pengendalian Diri, artinya pelaku bisnis tidak mendapatkan keuntungan dengan berbuat curang.
·         Menciptakan Cara Yang Sehat, artinya persaingan tersebut tidak memtaikan yang lemah, dan sebaliknya.
·         Mengembangkan Rasa Tanggung Jawab Sosial, pelaku bisnis dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat..
·         Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah, konsisten dengan aturan main yang berlaku atau konsisten dengan etika tersebut.
·         Menerapkan Corporate Social Responbility (CSR). Rudito dan Famiola (2007), mendefinisikan CSR sebagai komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroprasi secara legal dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan komunitas luas. Sehingga dalam penerapan CSR ini dapat membantu suatu bisnis tersebut berjalan dengan etis. Dalam CSR ini juga terdapat peran pemerintah sebagai pembuat kebijakan yang berlaku dalam dunia bisnis.
Hewlett Packard memiliki Unsur-unsur kode etik tertulis yang disebut The HP Way, sejak 1957 sebagai berikut:
· Mempercayai dan menghargai individu
· Fokus pada tingkat pencapaian prestasi dan kotribusi yang tinggi
· Menjalankan bisnis dengan integritastanpa kompromi
· Meraih tujuan umum melalui kerja kelompok
· mendorong fleksibilitas dan inovasi
Sumber :
Ambadar, J. 2008. Corporate Social Responbility dalam Praktik di Indonesia. Edisi 1. Penerbit Elex Media Computindo.
Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2007. Business, Edisi Kedelapan, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.
Setia Budhi Wilardjo. Menjalankan Bisnis Secara Etis dan Bertanggung Jawab. VALUE ADDED, Vol. 7, No.2, Maret 2011–Agustus 2011 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian, dasar, Tujuan, Asas, Proses Kepailitan

 A. Definisi Kepailitan             Kepalitan merupakan suatu kondisi ketika seorang debitur mengalami situasi kesulitan keuangan untuk ...